Hari Pahlawan: Mengenang Jasa 7 Pahlawan Perempuan Indonesia

4. Pahlawan Perempuan Indonesia - Dewi Sartika

Dewi Sartika, kelahiran Bandung tahun 1884, mendirikan Sekolah Istri pada tahun 1904 sebagai langkah awal dalam memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan. Dengan semangat dan dedikasinya, sekolah tersebut berkembang pesat dan menginspirasi pendirian sekolah-sekolah perempuan di berbagai daerah.

5. Pahlawan Perempuan Indonesia - Rasuna Said 

Hj Rangkayo Rasuna Said, asal Maninjau, Sumatera Barat, adalah perempuan hebat yang mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) pada tahun 1930. Melalui Majalah Raya dan Majalah Menara Puteri, Rasuna Said aktif menyuarakan perlawanan terhadap pemerintahan Hindia-Belanda, menempatkannya sebagai salah satu tokoh penting dalam pergerakan nasional.

6. Pahlawan Perempuan Indonesia - Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang, penguasa Serang dari Kerajaan Mataram, terlibat aktif dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda. Meskipun berusia 73 tahun, Nyi Ageng Serang tetap berjuang bersama pasukan Pangeran Diponegoro selama tiga tahun. Serang tetap merdeka dari jajahan Belanda hingga akhir hayatnya.

7. Pahlawan Perempuan Indonesia - Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu, putri Kapitan Paulus Tiahahu dari Maluku, turut serta dalam Perang Pattimura pada tahun 1817. Dengan keberanian dan dedikasinya, Martha ikut membantu pasukan Thomas Matulessy, meskipun akhirnya ditangkap dan diasingkan. Kecintaannya pada tanah air tetap terpatri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kisah ketujuh pahlawan wanita ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan dan semangat perjuangan demi masa depan yang lebih baik. Hari Pahlawan adalah panggilan untuk terus menghargai dan merawat warisan perjuangan mereka. (*)

Baca Juga: Mengenang Jasa Fatmawati Sang Penjahit Bendera Pusaka Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia