Seorang penipu dapat menggunakan informasi ini untuk tujuan yang merugikan.
3. Jangan terburu-buru memberi uang: Hindari memberikan uang kepada seseorang yang mengaku membutuhkan bantuan keuangan dalam waktu singkat setelah kalian mengenalnya.
Pelaku love scamming sering kali menciptakan situasi darurat palsu untuk memancing korban memberi uang.
4. Verifikasi identitas: Gunakan sumber lain untuk memverifikasi identitas seseorang, seperti mencari informasi tentang mereka secara online atau meminta mereka untuk berkomunikasi melalui panggilan video.
Baca Juga: Mengenal Tanda-tanda Sextortion, Pemerasan Seksual Secara Online yang Perlu Kamu Tahu
5. Berbicara dengan orang terdekat: Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau orang yang dipercaya tentang hubungan online kalian.
Pandangan luar dapat membantu kalian melihat potensi risiko yang mungkin tidak disadari.
6. Pahami tanda-tanda peringatan: Ketahui tanda-tanda peringatan love scamming, seperti permintaan uang yang mendesak, keengganan untuk bertemu secara langsung, atau inconsistensi dalam cerita yang diceritakan.
Love scamming adalah bentuk penipuan online yang bisa berdampak merugikan secara finansial dan emosional.
Penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan berpendidikan tentang risiko yang terkait dengan interaksi online, terutama ketika melibatkan hubungan emosional atau romantis.
Dengan meningkatkan kesadaran dan berbagi informasi ini, kita dapat lebih baik dalam melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari ancaman love scamming. (*)
Artikel Terkait
6 Cara Mencegah Kecanduan Belanja Online yang akan Berdampak pada Kesehatan Mental
Cara Mengetahui Online Shop Palsu atau Tidak Terpercaya, Waspada Tertipu!
Hari-Hati! Begini Cara Kerja Scam Lowongan Kerja Freelancer di WhatsApp yang Perlu Dihindari
Mengenal Tanda-tanda Sextortion, Pemerasan Seksual Secara Online yang Perlu Kamu Tahu
Cara Mencegah Tindakan Sextortion di Media Sosial, Melindungi Diri dari Pemerasan Seksual Online