Kita semua pasti senang mendapatkan perhatian dan rasa cinta dari orang lain. Namun, terkadang manusia sulit membedakan antara cinta dan obsesi.
Banyak yang menganggap kedua istilah tersebut sama saja. Padahal, obsesi dan cinta memiliki perbedaan. Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya:
Baca Juga: Cinta itu Memang Buta, Tapi Jangan Hiraukan 'Red Flags' Ini!
1. Terburu-buru
Perasaan jatuh cinta biasanya tumbuh secara perlahan. Pasangan akan menyatakan perasaannya jika muncul perasaan nyaman dan sudah klop.
Berbeda dengan obsesi, orang yang obsesif justru akan meresmikan hubungan dengan terburu-buru karena takut kehilangan. Hal ini dilakukan karena mereka butuh pasangan yang selalu menemaninya untuk memenuhi egonya sendiri.
2. Menunjukkan Kepemilikan yang Berlebihan
Orang yang mencintai pasangannya akan merasa cemburu jika orang yang dicintainya akrab dengan lawan jenis. Selama tidak berlebihan rasa cemburu tersebut wajar.
Namun, orang yang memiliki obsesi akan merasa cemburu berlebihan seakan menunjukkan tanda kepemilikan. Tidak heran, mereka sering mengecek ponsel pasangan hingga menanyakan keberadaan pasangannya terus menerus.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Cemburu yang Tidak Wajar
3. Terus Menerus Memberi
Orang yang jatuh cinta bersedia berkorban dan memberikan sesuatu pada pasangannya. Namun, berbeda dengan obsesi, mereka akan terus-menerus memberi meski dengan cara memaksa.
4. Selalu Mengontrol Pasangannya
Berbeda pendapat dengan pasangan merupakan hal yang wajar. Tetapi, jika orang yang obsesif akan selalu mengontrol dan mengambil keputusan terhadap semua aspek dalam hidup kamu. Jika hal tersebut terjadi, maka dipastikan itu bukan cinta melainkan obsesi.
Artikel Terkait
Cinta itu Memang Buta, Tapi Jangan Hiraukan 'Red Flags' Ini!
5 Tanda Sebenarnya Kamu Masih Terobsesi dengan Mantan
4 Cara Mengatasi Cemburu yang Tidak Wajar
Mengenal 3 'Attachment Style' dalam Hubungan Romantis, Ada yang Toksik
5 Tips untuk Mengetahui Sifat Tersembunyi dari Pasangan