Kamu bisa coba untuk merefleksikan yang ia sampaikan, “kamu baru putus dengan pacarmu, dan wajar kok kalau kamu merasa sedih karena kamu kehilangan seseorang yang kamu sayangi, aku ngerti posisi kamu”.
Dengan kita menggemakan apa yang mereka bicarakan, mereka akan merasa terdengar dan tervalidasi.
4. Menjadi ruang aman dan hindari judgement
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita pasti punya penilaian dan sudut pandang sendiri terhadap suatu situasi, terkadang kita bisa mempertanyakan jawaban-jawaban atau respon dari orang terhadap situasi tertentu.
Cobalah untuk kita berempati. Empati berarti kita menempatkan diri kita di posisi orang lain. Tentunya ada alasan terhadap respon-respon dari teman/ keluarga kita, seperti pengalaman mereka di masa lalu, yang dapat memengaruhi perasaan, perilaku, dan cara berpikir mereka.
Juga hindari langsung memberikan saran atau komentar yang dapat menyinggung mereka. Sebaliknya, cobalah untuk bertanya dengan rasa penasaran apa yang membuat mereka memiliki sudut pandang tersebut, setelah kamu memvalidasi dan merefleksikan apa yang mereka katakan.
Baca Juga: 4 Red Flags yang Sering Dianggap Green Flags karena Beda Tipis
5. Menghimbau untuk mencari pertolongan (seperti tenaga profesional dan self-help resources)
Jika kamu merasa bahwa masalah yang dihadapi oleh teman atau keluargamu sudah memengaruhi kegiatan sehari-hari mereka secara berkepanjangan, kamu bisa menghimbau mereka untuk mencari bantuan profesional seperti konselor, terapis, psikolog atau psikiater.
Kamu juga bisa membagikan resources seperti buku-buku, podcast, atau artikel self-help yang dapat membantu mereka menghadapi tantangannya.
Itulah beberapa cara kita bisa membantu orang-orang terdekat kita. Pastinya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan diri sendiri dulu, sebelum kita membantu orang lain, ya.
---
Artikel ditulis oleh Asaelia
Konselor Rahasia Gadis
Artikel Terkait
Stop Mengatakan 'Aku Tahu Perasaanmu' Ketika Teman Curhat
Nggak Boleh Lengah, Kanker Serviks Ternyata Bisa Serang Teman Pria Kamu
Mengapa Punya Teman Lawan Jenis Itu Penting?
Apakah Wajar Cemburu dengan Sahabat yang Punya Circle Baru?
4 Ciri Teman Munafik, Lain di Mulut Lain di Hati