Jika kamu tidak ingin dianggap 'putus', maka break tidak boleh lebih dari tiga bulan.
Idealnya, kamu bisa mengambil waktu antara satu minggu dan satu bulan. Itu seharusnya sudah cukup.
Jika kamu melakukannya selama enam bulan atau bahkan lebih, itu adalah waktu yang bisa dianggap sebagai putus.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang durasi yang tepat agar break tidak berubah menjadi putus.
Baca juga: Kalau Kamu Putus karena Salah Satu Hal Ini, Balikan Sama Mantan Adalah Pilihan Bagus
Dengan memahami esensi dari break dalam hubungan dan menetapkan durasi yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa langkah ini membawa manfaat nyata dan membantu kamu dan pasangan meraih hubungan yang lebih kuat dan sehat.
Ingatlah, break bukan akhir dari segalanya, melainkan langkah untuk pertumbuhan bersama.