love-relationship

Mengatasi Fearful Avoidant Attachment, Ketika Takut Terluka dan Ditinggalkan Orang yang Dicintai

Sabtu, 11 Mei 2024 | 22:28 WIB
Ilustrasi foto Fearful Avoidant Attachment (unsplash.com/@saadchdhry)

Rahasiagadis.com - Fearful Avoidant Attachment, atau Disorganized Attachment, adalah salah satu gaya keterikatan yang kompleks dan menantang.

Orang dengan gaya keterikatan Fearful Avoidant Attachment memiliki keinginan untuk kedekatan dan keintiman, namun di sisi lain dihantui rasa takut terluka dan ditinggalkan.

Hal ini membuat mereka terjebak dalam pola tarik-menarik, di mana mereka yang memiliki Fearful Avoidant Attachment mendambakan hubungan namun secara bersamaan berusaha menghindarinya.

Jika kalian merasa memiliki fearful avoidant attachment, atau mengenal orang lain yang mengalaminya, berikut beberapa langkah yang dapat membantu untuk mengatasinya:

1. Memahami Akar Permasalahan

Langkah pertama adalah memahami asal mula fearful avoidant attachment. Pola ini biasanya terbentuk di masa kanak-kanak, di mana individu mengalami pengalaman traumatis seperti pengabaian, pelecehan, atau ketidakkonsistenan dalam pengasuhan.

Pengalaman ini menanamkan rasa tidak aman dan ketakutan akan keintiman dalam diri mereka.

Baca Juga: Mengenal Fearful Avoidant Attachment: Antara Keinginan dan Ketakutan dalam Hubungan

2. Mencari Dukungan Profesional

Memproses trauma masa lalu dan mengubah pola pikir bukanlah hal yang mudah dilakukan sendiri. Seorang terapis atau konselor yang berpengalaman dalam menangani attachment issue dapat membantu kalian memahami akar permasalahan, mengembangkan strategi koping yang sehat, dan membangun pola keterikatan yang lebih aman.

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Orang dengan fearful avoidant attachment sering kali memiliki harga diri yang rendah.

Meningkatkan kepercayaan diri dapat membantu mereka untuk lebih menghargai diri sendiri dan merasa pantas untuk dicintai. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

- Mempraktikkan self-compassion: Berhentilah mengkritik diri sendiri dan belajarlah untuk menerima kekurangan kalian.
- Menentukan batasan yang sehat: Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada hal-hal yang membuat kalian tidak nyaman dan memprioritaskan kebutuhan diri sendiri.
- Merayakan pencapaian: Berikan penghargaan kepada diri sendiri atas kemajuan yang kalian capai, sekecil apapun itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Clingy dalam Hubungan, Tanda Cinta atau Toxic?

Kamis, 13 Juni 2024 | 16:00 WIB

Cara Membuat Kesan Pertama yang Powerful

Rabu, 12 Juni 2024 | 17:10 WIB

7 Tanda Kamu Telah Menerapkan Self-Respect

Selasa, 11 Juni 2024 | 17:09 WIB

7 Jenis Teman yang Perlu Kamu Pertahankan

Jumat, 7 Juni 2024 | 16:09 WIB