Rahasiagadis.com - Setiap hari semua orang dihadapi oleh suatu masalah atau tantangan hidupnya masing-masing, termasuk orang-orang di sekitar kita. Khususnya dengan orang-orang yang kita sayangi seperti teman dan keluarga, kita seringkali merasa terbebani untuk membantu mereka.
Kita akan mencoba untuk menggunakan seluruh kekuatan dan sumber daya kita untuk membantu mereka. Tapi, seperti yang kita ketahui, tidak semua hal bisa kita kendalikan termasuk keputusan orang lain. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah mereka untuk mereka, karena keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab orang tersebut.
Kemudian, apa yang aku bisa lakukan untuk membantu teman-teman dan keluargamu yang sedang mengalami masalah? Inilah 5 tips untuk menjadi sistem pendukung untuk mereka!
Baca Juga: Mengapa Punya Teman Lawan Jenis Itu Penting?
1. Bertanya kepada mereka apa yang sebenarnya mereka butuhkan
Kita bisa bertanya apa yang mereka butuhkan saat ini. Terkadang ada orang yang hanya ingin didengar, ada yang butuh pendapat atau perspektif baru, ada juga yang hanya ingin ditemani atau diberikan pelukan.
Untuk memberikan dukungan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka, kita bisa bertanya apa yang bisa kita bantu saat ini di dalam menghadapi tantangannya.
2. Beritahu kepada mereka bahwa kamu akan selalu ada untuk mereka
Terkadang ketika kita sedang mengalami pergumulan, kita dapat merasa kesepian seolah-olah perlu dijalani seorang sendiri.
Memberitahu kepada orang-orang yang kita pedulikan bahwa kita ada untuk mereka dapat membuat mereka merasa terdukung, memberi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit, dan mengingatkan mereka bahwa tantangan yang dihadapi tidak dihadapi sendiri.
Baca Juga: Apakah Wajar Cemburu dengan Sahabat yang Punya Circle Baru?
3. Mendengar secara aktif
Ketika mereka bercerita, dengarkanlah cerita mereka dengan penuh perhatian atas apa yang disampaikan oleh mereka, tanpa memotong pembicaraan mereka. Cobalah untuk merangkum atau merefleksikan hal-hal yang disampaikan, seperti situasi dan perasaan yang mengikutinya.
Misalnya temanmu berkata, “Aku sedih banget karena aku baru putus sama pacar. Aku gak nyangka hubungan kita berakhir sangat cepat, aku benar-benar mengharapkan dia banget”.