Mengenal Trauma Bonding, Mengapa Korban KDRT Mudah Memaafkan Pasangannya?

photo author
- Rabu, 29 November 2023 | 10:43 WIB
ilustrasi korban mengalami trauma bonding (Photo by Pixabay)
ilustrasi korban mengalami trauma bonding (Photo by Pixabay)

Rahasiagadis.com – Saat ini sedang banyak sekali kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi pada perempuan.

Perempuan terus menjadi korban yang rentan dalam kasus kekerasan, seperti kasus yang terjadi pada seorang Dokter bernama Qory.

Dokter Qory dilaporkan menghilang dari rumah pada 13 November 2023 lalu dan berlindung selama 3 hari di rumah aman di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Setelah ditelusuri ternyata ia pergi dari rumah karena lantaran telah mengalami KDRT oleh suaminya.

Dokter Qory telah menjalani visum dan ternyata ia menerima kekerasan dari suaminya pada bagian kepala, paha hingga punggung. Karena kejadian tersebut suaminya dilaporkan atas  KDRT kepada pihak berwajib.

Namun setelah suaminya diproses oleh pihak berwajib, ia seperti berubah pikiran dan berniat ingin mencabut laporannya tersebut.

Dari hal tersebut korban dapat dianggap mengalami trauma bonding, sebenarnya apa itu trauma bonding?

Baca Juga: Cara Menghadapi Love Bombing, Mengevaluasi dan Menangani Hubungan yang Tidak Sehat!

Trauma bonding

Dikutip dari verywellmind, istilah trauma bonding ini diperkenalkan oleh terapis bernama Patrick Carnes, Ph.D, CAS pada tahun 1997.

Trauma bonding sendiri merupakan kondisi seorang korban yang terus membangun ikatan dengan pelaku kekerasan. 

Fenomena ini mempunyai pola yang akan terus berulang, pelaku akan terus mengulangi melakukan kekerasan pada pasangannya

Penyebabnya fenomena trauma bonding ini adanya keterikatan dan ketergantungan korban dengan pelaku. Selain itu korban juga berpikir bahwa pelaku dapat berubah.

Dalam kondisi tersebut, korban akan menjadi kebingungan untuk menentukan, karena melibatkan perasaan. Selain itu juga akan mempertimbangkan memutus hubungan yang sudah bertahun-tahun, melibatkan anak dan keluarga besar.

Dilansir melalui choosingtherapy ada tujuh tahapan dalam terjadinya trauma bonding, yaitu:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yuri Giantini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pentingnya Menerapkan Work-Life Balance

Rabu, 12 Juni 2024 | 15:17 WIB

6 Tanda Kamu Butuh Ketenangan dan Waktu Menyendiri

Selasa, 11 Juni 2024 | 15:49 WIB

Cara Mudah untuk Meng-upgrade Pemikiran Kamu

Jumat, 7 Juni 2024 | 16:47 WIB
X