Jelang Pemilu 2024, Waspada Dampak Election Stress Disorder!

photo author
- Rabu, 17 Januari 2024 | 15:09 WIB
Ilustrasi foto Election Stress Disorder jelang pemilu (Pexels)
Ilustrasi foto Election Stress Disorder jelang pemilu (Pexels)

Rahasiagadis.com - Jelang pemilu 2024, muncul istilah baru yang mulai dikenal luas, Election Stress Disorder.

Meskipun bukan diagnosis medis resmi, kondisi Election Stress Disorder ini nyata dan dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental setiap orang.

Election Stress Disorder merujuk pada kondisi mental yang mengalami penurunan kualitas akibat ketegangan dan kecemasan terkait isu politik menjelang pemilu.

Meskipun belum diakui sebagai diagnosis medis, banyak ahli kesehatan mental mengakui dampak negatifnya terhadap masyarakat.

"Pemilu adalah peristiwa berisiko tinggi yang memiliki implikasi jangka panjang dan konsekuensi serius," kata Monifa Seawell, MD, seorang psikiater bersertifikat.

Pemilu sering kali diwarnai oleh tema-tema negatif, serangan pribadi, dan perasaan negatif secara umum.

Dalam beberapa kasus, pemilu juga terasa sangat intens, memicu stres berlebihan pada individu.

Baca Juga: Kenali Kelompok Swing Voters atau Undecided Voters Jelang Pemilu 2024, Kamu Termasuk yang Mana?

Dampak Media Sosial dan Tekanan Sosial

Media sosial menjadi salah satu wadah penyebaran isu politik dan memberikan tekanan sosial yang signifikan.

Hasil survei American Psychological Association pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 52 persen orang Amerika Serikat menganggap pemilihan presiden saat itu sebagai sumber stres yang "sangat" atau "agak signifikan" dalam hidup mereka.

"Hal ini banyak muncul di media sosial, dengan teman dan anggota keluarga mengatakan hal-hal seperti, 'Jika Anda tidak memilih, kita bukan teman lagi,'" ujar Dr. Thea Gallagher, direktur klinik di Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan di Universitas Pennsylvania.

Kemudian, kondisi polarisasi yang tinggi antara para pemimpin politik juga dapat merembet pada pendukungnya.

Craig A. Smith, PhD, profesor psikologi dan perkembangan manusia di Vanderbilt University, menyatakan, "Kedua belah pihak hampir selalu terlihat saling bertentangan satu sama lain." Hal ini menciptakan lingkungan yang tegang dan meningkatkan ketidakpastian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Clara Ristiani

Sumber: Health

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pentingnya Menerapkan Work-Life Balance

Rabu, 12 Juni 2024 | 15:17 WIB

6 Tanda Kamu Butuh Ketenangan dan Waktu Menyendiri

Selasa, 11 Juni 2024 | 15:49 WIB

Cara Mudah untuk Meng-upgrade Pemikiran Kamu

Jumat, 7 Juni 2024 | 16:47 WIB
X