Rahasiagadis.com - 'Passive aggressive', frasa itu sering sekali disebut dalam percakapan atau unggahan di media sosial anak muda.
Namun, beberapa orang masih menggunakannya dengan kurang tepat dan ada juga yang belum betul-betul memahami apa sebenarnya passive aggressive.
Selain mengenal makna dari frasa populer itu, kamu juga bisa memahami penyebab, contoh, dan bagaimana cara mengatasinya.
Baca juga: Catastrophizing: Kondisi Ketika Kamu Selalu Fokus pada Hal Negatif yang Belum Tentu Terjadi
- Apa itu passive aggressive?
Merujuk pada Merriam Webster, passive aggressive mengarah pada emosi-emosi negatif, seperti kemarahan dan kebencian.
American Psychological Association memaparkan bahwa seseorang disebut passive aggressive jika dia tidak menunjukkan rasa tidak suka dan amarahnya secara terang-terangan.
Sebaliknya, dia malah mengkomunikasikan rasa frustrasinya dengan cara-cara terselubung sehingga motif jahatnya tertutupi.
Baca juga: Mengenal ‘Celebrity Worship Syndrome’, Rasa Suka pada Idola yang Berubah Jadi Obsesi
- Apa penyebab seseorang memiliki sikap passive aggressive?
Semua orang bisa menunjukkan sikap passive aggressive pada momen-momen tertentu. Saat itu terjadi, kamu mungkin tidak menyadarinya.
Namun, ada beberapa orang yang sudah memiliki pola perilaku demikian. Hal tersebut dapat dipicu oleh berbagai alasan.
1. Trauma
Pengalaman buruk di masa kecil bisa membuat seseorang memiliki perilaku passive aggressive ketika sudah beranjak dewasa.
Baca juga: 4 Tanda Kamu Punya Kakak yang Toxic dan Cara Menghadapinya
Menurut Health, orang yang pernah tidak dianggap di masa kecil akan merasa takut untuk mengekspresikan emosi negatif secara langsung.
Artikel Terkait
Apa yang Harus Dilakukan Jika Di-ghosting setelah Kencan Pertama?
4 Tanda Doi Lebih Cocok Menjadi Teman daripada Pasangan
Suka Menyendiri? Inilah Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Menghadapi Gebetan yang Suka Ghosting, Tetap Stay atau Tinggalin?
Mengenal Sindrom Cotard, Gangguan Mental yang Menganggap Dirinya Sudah Meninggal