Rahasiagadis.com – Adolescence syndrome atau disebut sebagai sindrom pubertas merupakan proses transisi anak-anak menuju dewasa, yakni masa remaja.
Saat menuju proses tersebut, biasanya anak remaja akan menjadi penasaran dengan berbagai hal, dan mulai belajar mengenali tubuh serta dirinya.
Proses pubertas menuju dewasa juga akan memengaruhi perkembangan dan kesehatan mental anak.
Baca Juga: Kamu Berkulit Sawo Matang? Ini Tips Memilih Warna Kutek yang Cocok!
Ketika waktunya tidak tepat, hal itu dapat berdampak negatif pada fisik, emosional, dan kehidupan sosial anak.
Tak hanya itu, bila seseorang anak itu salah dalam menemukan “dirinya” sendiri, akan terjerumus ke jalan negatif.
Adapun tanda-tanda dari adolescence syndrome yaitu:
Baca Juga: Tips Menggunakan Acne Patch Agar Jerawat Hilang dari Wajah
- Merasakan tidak berharga akan dirinya.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Kehilangan minta pada semua aktivitas.
- Sering marah.
- Ada upaya bunuh diri.
- Menarik diri dari lingkungan sekitar bahkan keluarga.
Dampak negatif adolescene syndrome
Dalam masa pubertas transisi menuju remaja tersebut akan dihapadkan dengan isu identitas diri.
Masa pubertas ini akan mempengaruhi aspek kehidupan remaja, bila mereka tidak menjalaninya dengan baik akan menyebabkan resiko salah pergaulan, memimum minuman keras hingga melakukan seks bebas.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset, Ini Penjelasannya!
Penyebab adolescence syndrome
Faktor yang tampak mempengaruhi adolescence syndrome terjadi adalah seperti riwayat penyakit mental keluarga, stres, riwayat pelecehan atau penelantaran, dan genetika.
Artikel Terkait
Apa Itu Toxic Positivity dan Cara Menghindarinya?
Andien dan Dea Rizkia Bahas Mengenal Luka Orang Tua di Hari Menjadi Manusia, Apa Itu?
Mengenal Gejala Decidophobia, Rasa Takut Mengambil Keputusan
Kamu Sandwich Generation? Ini Tips Cara Memutuskannya!
Good Girl Syndrome, Ketika Menjadi Baik Tak Selamanya Membuat Bahagia