Rahasiagadis.com - Night terror adalah gangguan tidur yang ditandai dengan perilaku yang mengamuk atau panik saat tidur.
Orang yang mengalami night terror biasanya akan berteriak, menangis, meronta-ronta, atau bahkan berjalan-jalan di malam hari.
Night terror biasanya terjadi di fase non-REM, yang merupakan fase tidur yang ditandai dengan aktivitas otak yang lebih rendah.
Night terror biasanya terjadi pada anak-anak usia 2-12 tahun, namun bisa dialami oleh orang dewasa.
Night terror biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan rasa takut atau kecemasan bagi penderitanya.
Penyebab night terror masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya night terror meliputi:
Baca Juga: Cara Mengatasi Nighthawk: Menciptakan Kualitas Tidur yang Lebih Baik
1. Keturunan dan Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa night terror dapat memiliki komponen genetik.
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat night terror atau gangguan tidur lainnya, anak-anak mereka mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
2. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat menjadi pemicu night terror pada beberapa individu.
Kondisi ini sering kali muncul pada saat-saat ketegangan emosional atau perubahan dalam kehidupan, terutama pada anak-anak.
Mereka yang menghadapi tekanan berlebihan atau situasi konflik juga dapat lebih rentan terhadap gangguan tidur ini.
Baca Juga: Mengenal Nighthawk: Emosi yang Muncul saat Tidak Bisa Tidur