Di beberapa media sosial seperti Twitter, banyak dijumpai komentar yang menunjukkan patriarki. Salah satunya ialah penyebutan menyalahi kodrat, sebab para feminis enggan memasak buat pasangannya.
Itu tidak lain disebabkan oleh nilai-nilai patriarki yang melekat dalam pikiran sebagian besar laki-laki. Sehingga gagal menangkap pesan sebenarnya dari yang disampaikan kaum feminis. Berikut sejumlah bentuk patriarki di media sosial yang mungkin ingin kamu ketahui.
Baca Juga: Kenapa Terlalu Banyak Korban Kekerasan Seksual yang Tidak Melapor?
1. Enggan Mengakui Kesetaraan Gender dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Di media sosial banyak pengguna laki-laki yang mengakui bahwa perempuan punya kesempatan yang dalam mengembangkan karir. Namun saat sejumlah komentar bertanya apakah mereka mau melakukan pekerjaan rumah tangga, sebagian besar menjawab tidak.
2. Body Shaming
Dibandingkan laki-laki, kaum perempuan lebih sering terkena body shaming baik di dunia nyata atau media sosial. Mereka menggunakan standar kecantikan yang sangat dangkal dalam menilai perempuan. .
3. Perempuan Dijadikan Objek Seks
Kamu mungkin sering menjumpai di media sosial, sejumlah akun yang dimiliki laki-laki menjadikan foto perempuan sebagai objek seks tanpa consent. Sebagian besar ketika ditegur akan menjawab bahwa salah perempuan berpakaian terbuka dan berdandan.
Baca Juga: 5 Perilaku Seksisme Ini Tanpa Sadar Sering Perempuan Terima
4. Menyalahkan Perempuan Korban Pelecehan
Saat perempuan menjadi korban pelecehan, tak jarang laki-laki di media sosial justru menyalahkan si korban. Seperti tidak tegas menolak hingga menggunakan pakaian terbuka.
5. Menyepelekan Argumentasi Perempuan
Laki-laki yang menganggap dirinya superior kerap menghujat argumentasi perempuan di media sosial. Mereka bahkan melabeli perempuan sebagai seorang yang melawan kodrat. Padahal kodrat perempuan hanyalah hamil, melahirkan, serta menyusui.