Alami Period Poverty, Bagaimana Nasib Perempuan Palestina Memenuhi Kebutuhan Produk Menstruasi?

photo author
- Sabtu, 18 November 2023 | 16:35 WIB
ilustrasi pembalut produk menstruasi (Photo by Cliff Booth on Pexels)
ilustrasi pembalut produk menstruasi (Photo by Cliff Booth on Pexels)

 

Rahasiagadis.com – Bagi perempuan, siklus menstruasi terjadi dalam setiap bulan, namun dalam kondisi yang sulit di Palestina, isu kesehatan menstruasi terasa terabaikan.

Mereka secara terpaksa tinggal di pengungsian dengan kondisi yang tidak layak dan kesulitan mengakses air bersih hingga produk kesehatan menstruasi seperti pembalut, tampon dan sejenisnya.

Maka itu timbulnya kondisi period poverty yang berarti kurangnya akses terhadap produk-produk menstruasi, fasilitas kebersihan, pengelolaan limbah, dan pendidikan. 

Tidak tersedianya produk-produk menstruasi di toko karena adanya pengepungan oleh Israel, menyebabkan akses masuk produk kebutuhan tersebut menjadi terhambat.

Baca Juga: Mengenal Period Poverty, Krisis Mendapatkan Akses Produk Menstruasi

Dikarenakan sulitnya mengakses kebutuhan tersebut, perempuan Palestina tidak mempunyai pilihan dengan terpaksa meminum obat norethisterone yang merupakan pil penunda menstruasi.

Tak hanya sebagai penunda siklus menstruasi, pil itu juga digunakan sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

Dikutip dari aljazeera, menurut Dr Walid Abu Hatab seorang konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan kota Khan Younis, obat norethisterone menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk menghentikan rahim melepaskan lapisannya, sehingga menunda menstruasi.

Obat yang dikonsumsi tersebut memang resmi, namun setiap obat memiliki efek samping jika dikonsumsi secara terus menerus yakni terjadi pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan suasana hati.

Baca Juga: Ciri-Ciri Inner Child yang Sehat, Tidak Ada Lagi Luka!

Menurut Global Menstrual Collective yang dikutip dari medicalnewstoday, kesehatan menstruasi sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan, sehubungan dengan siklus menstruasi. 

Dengan melihat keadaan tersebut, perempuan Palestina benar-benar tidak mempunyai privasi, tidak bisa mengakses air bersih ataupun pembalut sekalipun.

Tak hanya keadaan yang serba terbatas, dengan menunda siklus menstruasi di tengah masa-masa berat tersebut membuat mereka juga mengalami stres.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yuri Giantini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Begini Cara Tahu Kalau Kulitmu Sensitif, Cek Yuk!

Selasa, 11 Juni 2024 | 17:12 WIB

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Kulit Berminyak

Selasa, 11 Juni 2024 | 17:05 WIB

7 Manfaat Produk Berlabel Non-Comedogenic

Selasa, 11 Juni 2024 | 16:53 WIB

Kenali Tanda-Tanda Dehidrasi pada Kulit Berminyak

Selasa, 11 Juni 2024 | 16:16 WIB

Kebiasaan Sederhana untuk Merawat Kulit Kering

Selasa, 11 Juni 2024 | 15:33 WIB

Tren Pemakaian Veneer Gigi, Apa Sih Manfaatnya?

Selasa, 11 Juni 2024 | 14:12 WIB
X