Filter karbon aktif digunakan untuk menghilangkan bau, gas berbahaya, dan zat kimia beracun dari udara.
Karbon aktif memiliki struktur pori yang besar yang dapat menyerap zat-zat ini saat udara melewati filter.
5. Filter katalitik
Filter katalitik menggunakan katalis untuk mengubah zat-zat berbahaya seperti formaldehida atau senyawa organik volatil menjadi senyawa yang lebih aman.
6. Teknologi ionisasi
Beberapa air purifier menggunakan teknologi ionisasi untuk menghasilkan ion negatif atau positif.
Partikel-partikel berbahaya dalam udara akan menempel pada ion-ion ini dan kemudian jatuh ke permukaan, menghilangkan mereka dari udara yang kita hirup.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Makin Parah, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Kulit
7. Pemantauan kualitas udara
Beberapa air purifier dilengkapi dengan sensor kualitas udara yang dapat mendeteksi tingkat polusi udara dalam ruangan.
Berdasarkan data ini, air purifier dapat mengatur kecepatan filtrasi atau aktivitasnya.
Penting untuk memilih air purifier yang sesuai dengan ukuran ruangan dan jenis polusi udara yang ingin kalian atasi.
Penggunaan air purifier secara teratur dapat membantu menjaga udara dalam ruangan tetap bersih dan sehat.
Namun, penting juga untuk tetap menjaga ventilasi yang baik dan mengurangi sumber polusi dalam ruangan, seperti merokok atau menggunakan bahan kimia beracun. (*)
Artikel Terkait
5 Latihan Pernapasan Untuk Atasi Kecemasan
Polusi Udara di Jakarta Makin Parah, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Kulit
Kenali Teknik Pernapasan 4-7-8, Salah Satu Solusi Ampuh untuk Mengatasi Susah Tidur
Kenali Gejala ISPA Akibat Polusi Udara Tinggi
Polusi Udara Tinggi, Simak Cara Menangani Gejala ISPA