Rahagiagadis.com - Apakah kamu sedang mengalami gatal pada rambut kemaluan yang membuatmu merasa tidak nyaman dan frustasi? Apa yang sebenarnya menjadi penyebab gatal di area tersebut?
Apakah ada kutu atau semacamnya? Untuk mengetahui penyebabnya, kamu harus membaca artikel ini sampai selesai.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa alasan mengapa kamu tidak bisa berhenti menggaruk daerah kemaluanmu dan memberikan solusi yang dapat membantumu meredakan gatal tersebut.
Baca juga: Tekanan Darah Selalu Berubah Drastis setelah Olahraga, Apakah Perlu Dikhawatirkan?
- Luka Cukur atau Razor Burn
Razor burn atau luka cukur adalah salah satu penyebab umum gatal di daerah kemaluan. Ketika kamu mencukur rambut kemaluan, terkadang kulit sensitif di sekitar area tersebut bisa menjadi iritasi.
Ini terjadi karena pisau cukur dapat menyebabkan luka kecil dan meradang saat mencukur rambut. Hasilnya, kamu mungkin akan merasakan gatal, kemerahan, atau rasa panas.
Solusi: Untuk menghindari luka cukur, pastikan kamu menggunakan pisau cukur yang tajam, gunakan krim cukur yang baik, dan hindari mencukur terlalu dekat dengan kulit. Setelah mencukur, gunakan lotion atau minyak kulit yang lembut untuk menghidrasi kulit.
Baca juga: Minum Kopi Saat Menstruasi Bisa Kurangi Kram atau Malah Memperparah? Cek Faktanya
- Contact Dermatitis
Contact dermatitis adalah reaksi kulit yang timbul akibat kontak dengan zat iritan atau alergen.
Banyak produk perawatan tubuh, seperti sabun, deterjen, atau produk perawatan rambut, mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan dermatitis kontak di daerah kemaluan. Gejalanya termasuk gatal, ruam, kemerahan, dan bahkan pembengkakan.
Solusi: Perhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk perawatan pribadi yang kamu gunakan. Pilih produk yang sesuai dengan jenis kulitmu dan hindari yang mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi.
Baca juga: 5 Kesalahan Perawatan Kebersihan Organ Intim yang Justru Meningkatkan Bau Miss V
- Kandidiasis
Pernahkah kamu mendengar tentang kandidiasis? Ini adalah infeksi jamur yang umum terjadi di daerah kemaluan, yang disebabkan oleh Candida albicans.
Infeksi ini dapat menyebabkan gatal, nyeri, dan keputihan berwarna putih. Faktor seperti kelembaban berlebih, penggunaan antibiotik, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko kandidiasis.