Rahasiagadis.com - Kata "ngabuburit" sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, terutama saat bulan Ramadhan tiba.
Kata "ngabuburit" identik dengan berbagai aktivitas mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Tapi, tahukah kamu asal-usul kata "ngabuburit" dan makna di baliknya?
Kata "ngabuburit" berasal dari bahasa Sunda. "Ngabubur" berarti "menunggu waktu berbuka puasa", sedangkan "it" adalah imbuhan yang menandakan sedang melakukan suatu tindakan.
Jadi, "ngabuburit" secara harfiah berarti "tindakan menunggu waktu berbuka puasa".
Baca Juga: 5 Makanan Pemicu Maag yang Perlu Diwaspadai Saat Puasa, Waspada!
Kata "burit" sendiri memiliki makna yang kaya. Dalam bahasa Sunda, "burit" dapat diartikan sebagai "bagian belakang tubuh", "sore hari", atau "petang".
Makna "sore hari" inilah yang paling melekat pada kata "ngabuburit", merujuk pada kebiasaan mengisi waktu menjelang berbuka puasa.
Tradisi Ngabuburit: Lebih dari Sekadar Menunggu
Bagi masyarakat Sunda, tradisi ngabuburit sudah ada sejak lama.
Di masa lampau, orang-orang biasa menghabiskan waktu ngabuburit dengan kegiatan sederhana seperti mengaji, tadarus Al-Qur'an, atau bercengkrama bersama keluarga di masjid.
Baca Juga: 5 Produk Body Lotion untuk Kulit Kering, Cocok Digunakan Selama Bulan Puasa
Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan berkembang menjadi beragam aktivitas, mulai dari bermain petasan, bermain layang-layang, hingga berburu takjil.
Lebih dari sekadar mengisi waktu, ngabuburit memiliki makna yang lebih dalam.
Tradisi ini menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi, memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat Ramadhan.
Artikel Terkait
Mencegah Asam Lambung Kambuh Saat Puasa
Strategi Meal Prep untuk Menurunkan Berat Badan Selama Bulan Puasa
5 Produk Body Lotion untuk Kulit Kering, Cocok Digunakan Selama Bulan Puasa
Kebiasaan yang Membuat Bibir Semakin Kering Saat Puasa, Perlu Dihindari!
5 Makanan Pemicu Maag yang Perlu Diwaspadai Saat Puasa, Waspada!