4. Kehilangan Minat pada Aktivitas Sehari-hari
Stres berlebihan dapat menyebabkan kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya dinikmati.
Ketegangan politik yang terus-menerus dapat mengalihkan fokus dan energi yang biasanya digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
5. Kesulitan Konsentrasi
Pemikiran yang terus-menerus terpaku pada isu-isu politik dapat mengakibatkan kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas sehari-hari.
Hal ini dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di tempat kerja atau dalam aktivitas belajar.
Baca Juga: FOMO Bikin Kamu Merasa Stres dan Tertekan? Ini Cara Mengatasinya
Dampak Media Sosial dan Tekanan Sosial
Peran media sosial dalam memperkuat gejala ESD sangat besar.
Paparan yang konstan terhadap berita politik dan perdebatan yang memanas di platform-platform tersebut dapat memperburuk gejala-gejala tersebut.
Tekanan sosial dari teman dan keluarga untuk memilih pihak tertentu juga dapat meningkatkan tingkat stres.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Election Stress Disorder dan gejalanya, diharapkan individu dapat lebih memahami kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental mereka selama periode politik yang penuh ketegangan.
Keseimbangan antara keterlibatan politik dan kesehatan mental merupakan kunci untuk menjalani proses pemilu dengan damai dan sehat.(*)
Artikel Terkait
FOMO Bikin Kamu Merasa Stres dan Tertekan? Ini Cara Mengatasinya
Mengenali Tanda-tanda Kamu Telah Kecanduan Stres, Jangan Diabaikan!
Mengatasi Kecanduan Stres: Panduan Praktis untuk Hidup Lebih Tenang
Kenali Kelompok Swing Voters atau Undecided Voters Jelang Pemilu 2024, Kamu Termasuk yang Mana?
Jelang Pemilu 2024, Waspada Dampak Election Stress Disorder!