Baca Juga: Sama-sama Bikin Stres, Kenali Perbedaan Boreout dan Burnout Yuk!
4. Terapkan Teknik Manajemen Stres
Teknik manajemen stres seperti latihan pernapasan dalam, yoga, atau terapi relaksasi dapat membantu mengurangi tekanan psikologis.
Menyertakan praktik ini dalam rutinitas sehari-hari dapat membangun ketahanan terhadap stres.
5. Batasi Paparan pada Materi Traumatik
Jika pekerjaan melibatkan paparan berulang pada materi traumatis, batasi waktu paparan tersebut dan pastikan ada waktu untuk pemulihan. Pemberian batasan ini membantu mencegah akumulasi stres.
6. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental
Jika gejala STS menjadi lebih serius atau memengaruhi kualitas hidup, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.
Terapis atau konselor dapat memberikan dukungan khusus dan alat-alat yang diperlukan untuk mengatasi Secondary Traumatic Stress.
Mengatasi Secondary Traumatic Stress membutuhkan kesadaran, tindakan preventif, dan dukungan sosial.
Dalam memberikan dukungan kepada orang lain, para profesional juga perlu mengutamakan kesehatan mental diri sendiri agar dapat terus memberikan pelayanan yang efektif dan berkelanjutan. (*)
Artikel Terkait
Stres Sebabkan Rambut Beruban Mitos atau Fakta?
Stres Bisa Menular di Ruang Kerja, Waspada Stress Crossover!
Mencegah Tindakan Orbiting ke Mantan Pacar, Biar Nggak Makin Stres!
Sama-sama Bikin Stres, Kenali Perbedaan Boreout dan Burnout Yuk!
Waspada Stres Menular, Kenali Gejala Secondary Traumatic Stress