Stres atau Burnout? Ini Cara Membedakannya!

Stres merupakan respons alami orang kepada hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman atau tertekan.

Situasi ini biasanya membuat seseorang merasa lelah dan tidak bersemangat melakukan apa pun. Di sisi lain, ada yang namanya burnout. 

Karena keduanya sangat mirip dan bisa terjadi pada siapa saja, ada baiknya kamu memahami perbedaan antara stres dan burnout. 

Baca Juga: 4 Dampak Negatif Terlalu Perfeksionis, Salah Satunya Mudah Stress

Stress vs Distress

Stres ternyata tidak selalu menjadi reaksi negatif. Dalam beberapa situasi, respons yang kamu berikan dalam menghadapi tekanan internal atau eksternal ini disebut eustress.

Itulah yang membuatmu menjadi lebih berhati-hati dalam mencapai tujuan-tujuanmu. Sebagai contoh, deadline bisa memacu kamu untuk lebih fokus. 

Di sisi lain, ada juga stres yang membuat kamu merasa kewalahan hingga kesulitan untuk mengatasinya. Jika itu terjadi, artinya kamu mengalami distress. 

Terjadinya eustress atau distress pada masing-masing orang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Ada orang yang beranggapan deadline bisa membuatnya fokus, ada juga yang malah merasa cemas. 

Baca Juga: Stress & Depresi, Emang Beda Ya?

Stres kronis vs burnout

Jika kamu terus menerus mendapat tekanan, kamu mungkin akan mengalami stres kronis. Kondisi ini biasanya terjadi ketika kamu tidak dapat mengelola stresmu. 

Stres kronis biasanya terjadi dalam waktu yang lama atau sering muncul. Sementara itu, burn out dianggap sebagai bentuk kesulitan yang berkepanjangan.

Christin Maslach, seorang psikolog sosial, mendefinisikan burn out sebagai respons terhadap stres emosional dan interpersonal jangka panjang di tempat kerja.