Rahasiagadis.com - Rape Trauma Syndrome (RTS) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan respon psikologis dan emosional yang dialami oleh korban pemerkosaan atau rudapaksa.
Istilah Rape Trauma Syndrome ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Ann Wolbert Burgess dan Dr. Lynda Lytle Holmstrom pada tahun 1974.
RTS adalah kondisi kompleks yang mencakup berbagai gejala fisik, emosional, dan perilaku sebagai hasil dari pengalaman pemerkosaan atau pelecehan seksual.
Gejala RTS dapat terjadi dalam dua fase utama, yaitu fase akut dan fase reorganisasi.
Fase akut terjadi setelah pemerkosaan atau pelecehan seksual dan berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Fase reorganisasi adalah periode pemulihan jangka panjang yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah insiden.
Berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita Rape Trauma Syndrome:
Baca Juga: Mengenal Sindrom Alice in Wonderland, Sensasi Halusinasi Liliput
Fase akut:
1. Syok dan nyeri fisik: Korban mungkin mengalami syok fisik dan emosional setelah insiden. Mereka dapat merasa lemah, pusing, dan mual.
Nyeri fisik seperti nyeri genital dan memar juga bisa terjadi.
2. Perasaan tidak aman dan takut: Korban mungkin merasa sangat tidak aman dan takut setelah insiden.
Mereka dapat merasa khawatir akan keselamatan mereka dan merasa tidak dapat percaya pada orang lain.
3. Gangguan Tridur: Penderita RTS mungkin mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan tidur, mimpi buruk, atau insomnia.
Artikel Terkait
Mengenal Sindrom Erotomania: Ketika Seseorang Terobsesi dengan Orang Lain
Mengenal Sindrom Cotard, Gangguan Mental yang Menganggap Dirinya Sudah Meninggal
Cara Mengatasi Sindrom Peter Pan, Takut Menjadi Dewasa
Mengenal Sindrom Alice in Wonderland, Sensasi Halusinasi Liliput
Kenali Ciri-ciri Duck Syndrome, Kelihatan Tampak Tenang Padahal Lagi Merasa Cemas