Ketegangan di lingkungan kerja dapat memicu respons emosional, tetapi jika kamu menemukan dirimu merasa terus-menerus dalam kondisi marah, itu bisa mengganggu hubungan kerja dan performa secara keseluruhan.
Cari cara untuk mengelola kemarahan di tempat kerja. Bicarakan perasaanmu dengan rekan kerja atau atasan, dan pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Baca juga: Apa Itu Fragilizing dan Bagaimana Cara Mengubahnya untuk Hubungan yang Lebih Baik?
- Kemarahanmu Jarang Terjadi tapi Meledak-ledak
Jika kamu jarang merasakan kemarahan, tetapi ketika itu terjadi, meledak-ledak, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan.
Reaksi eksplosif terhadap situasi tertentu mungkin merupakan cara tubuhmu mengekspresikan ketidakpuasan atau ketegangan yang terpendam.
Pahami pemicu di balik ledakan kemarahanmu. Apakah ada pola atau tren tertentu yang dapat diidentifikasi? Mengenali akar masalah dapat membantu mengelola kemarahan secara lebih efektif.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Meminta Kenaikan Gaji di Tempat Kerja?
- Menunjukkan Tanda-tanda Depresi Lainnya
Kemarahan dan depresi seringkali terkait satu sama lain.
Jika kamu mulai menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang biasa kamu nikmati, perubahan berat badan, atau kesulitan tidur, ini bisa menjadi petunjuk bahwa ada perasaan yang lebih dalam yang perlu dibahas.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa bahwa kemarahanmu terkait dengan masalah yang lebih mendalam, seperti depresi.
Psikoterapis atau konselor dapat membantu kamu menjelajahi perasaanmu dan memberikan dukungan yang diperlukan.