6. Peningkatan Kinerja Mitokondria: Intermittent Fasting dapat merangsang biogenesis mitokondria, yang merupakan proses pembentukan mitokondria baru. Mitokondria adalah "pabrik energi" sel, dan peningkatan kinerjanya dapat meningkatkan energi tubuh.
7. Reduksi Peradangan: Intermittent Fasting dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dapat menyebabkan berbagai penyakit, dan mengendalikannya dapat mendukung kesehatan umum.
Sebelum memulai pola diet Intermittent Fasting, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Ini khususnya penting bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Pilih metode Intermittent Fasting yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan tubuh. Jangan terburu-buru dan lakukan transisi secara bertahap.
Baca Juga: Mengenal Diet Intermittent Fasting, Cara Ampuh Defisit Kalori yang Lagi Viral
Meskipun Intermittent Fasting tidak mengatur jenis makanan yang dapat dikonsumsi, penting untuk tetap memilih makanan yang sehat dan seimbang selama periode makan.
Pastikan untuk tetap terhidrasi selama periode puasa. Minum air putih dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan mendukung kinerja tubuh.
Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap pola diet ini. Jika mengalami ketidaknyamanan atau gejala yang mengkhawatirkan, hentikan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Jangan lupa bahwa kesehatan adalah prioritas utama, dan memahami bagaimana tubuh merespons Intermittent Fasting adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal. (*)
Artikel Terkait
Mengenal Diet Intermittent Fasting, Cara Ampuh Defisit Kalori yang Lagi Viral
10 Manfaat Diet Intermittent Fasting, Tidak Hanya Menurunkan Berat Badan!
Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting untuk Pemula
7 Kesalahan Umum yang Menghambat Keberhasilan Diet Intermittent Fasting