Rahasiagadis.com - Diet Intermittent Fasting (IF) telah menjadi perbincangan yang serius dalam dunia kesehatan dan kebugaran.
Metode diet Intermittent Fasting ini bukan hanya tentang menurunkan berat badan, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada metabolisme tubuh.
Mari kita lihat secara mendalam bagaimana pola diet Intermittent Fasting dapat memengaruhi metabolisme.
Apa Itu Diet Intermittent Fasting?
Intermittent Fasting adalah pola makan yang melibatkan siklus antara waktu makan dan waktu puasa.
Ada beberapa metode Intermittent Fasting yang umum digunakan, seperti metode 16/8 (16 jam puasa, 8 jam makan), puasa 5:2 (makan normal selama 5 hari, puasa selama 2 hari), dan puasa 24 jam.
Baca Juga: 7 Kesalahan Umum yang Menghambat Keberhasilan Diet Intermittent Fasting
Efek Diet Intermittent Fasting pada Metabolisme
1. Peningkatan Sensitivitas Insulin: Intermittent Fasting dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, tubuh lebih efisien dalam menggunakan insulin, hormon yang mengatur penyerapan glukosa.
2. Perbaikan Resistensi Insulin: Intermittent Fasting telah terbukti membantu mengurangi resistensi insulin, yang dapat mengarah ke diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa waktu puasa yang cukup dapat membantu mengatur kadar gula darah.
3. Peningkatan Pembakaran Lemak: Selama periode puasa, tubuh cenderung mengambil energi dari lemak sebagai sumber utama. Ini dapat meningkatkan pembakaran lemak dan membantu dalam penurunan berat badan.
4. Stimulasi Hormon Pertumbuhan: Intermittent Fasting dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan. Hormon ini membantu dalam mempertahankan massa otot dan meningkatkan pembakaran lemak.
5. Peningkatan Autophagy: Proses autophagy, yaitu membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak perlu, meningkat selama periode puasa. Ini dapat membantu meningkatkan kesehatan sel dan mencegah penyakit.
Baca Juga: 10 Manfaat Diet Intermittent Fasting, Tidak Hanya Menurunkan Berat Badan!