3. Meningkatkan kualitas produk
De-influencing dapat mendorong brand untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
Brand perlu memberikan produk yang berkualitas dan sesuai dengan klaimnya agar tidak dikritik oleh konsumen.
Beberapa contoh tren de-influencing seperti, konten yang membandingkan produk asli dengan produk palsu, mengungkapkan kekurangan suatu produk, dan mengkritik praktik bisnis suatu brand.
Tren de-influencing merupakan fenomena yang menarik untuk diamati.
Tren ini menunjukkan bahwa konsumen mulai sadar akan pentingnya berpikir kritis sebelum membeli produk. (*)
Baca Juga: Cuma Ikutan Tren, Kenali Sosok Poser di Media Sosial