Rahasiagadis.com - Merujuk data dari WHO, ada sekitar 190 juta wanita di dunia yang mengalami endometriosis.
Penyakit sistem reproduksi wanita ini mempengaruhi 1 dari 10 wanita yang berada di fase produktif, yakni pada usia 15 hingga 49 tahun.
Di Indonesia, melansir dari Mitra Keluarga, ada lebih dari 150 ribu kasus per tahun.
Baca juga: Dialami Tina Turner, Ini Penyebab Penyakit Kanker Usus!
Jadi, apa itu endometriosis dan bagaimana gejalanya?
Endometriosis adalah gangguan yang terjadi karena endometrium tumbuh di luar rahim. Endometrium merupakan bagian dari rahim yang menjadi tempat menempelnya sel telur atau ovum setelah dibuahi.
Jika gangguan ini terjadi, jaringan endometrium bisa tumbuh di ovarium, usus, saluran kemih, atau vagina.
Baca juga: 3 Gerakan Stretching yang Mudah, tapi Ampuh Kurangi Sakit Punggung Bawah
Gejala endometriosis
Gejala endometriosis cukup beragam, mulai dari yang ringan hingga parah. Bahkan, ada kasus endometriosis yang muncul tanpa gejala sama sekali.
Mengingat, penyakit ini dapat menyerang wanita kapan saja, penting untuk mengenali gejalanya sebelum terlambat. Gejala endometriosis mencakup:
- Nyeri saat menstruasi
- Pendarahan di luar siklus menstruasi
- Menstruasi yang sangat lama atau terlalu singkat
- Menstruasi yang terlalu banyak dengan darah yang bergumpal
- Nyeri saat ovulasi
- Nyeri saat atau setelah berhubungan intim
- Nyeri pada punggung, panggul, dan kaki
- Kram
- Pusing
- Sakit kepala saat menstruasi
- Sakit saat buang air
- Muntah
Baca juga: Miss V Sering Gatal, Apakah Tanda Penyakit Serius?
Cara mencegah endometriosis
WHO menyebut saat ini belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah endometriosis.
Artikel Terkait
Perparah Rasa Sakit, 5 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Menstruasi
Benarkah Yoga Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli
Tips Mengobati Luka Kecelakaan dengan Alkohol, Jangan Salah Langkah!
Migrain selama Menstruasi? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
5 Cara Merawat Kesehatan Mulut Untuk Pengguna Behel. Gampang, tapi Susah!