- Kamu bisa mengalami penurunan tekanan darah, pusing, mual, atau pingsan setelah donor darah. Oleh karena itu, kamu harus banyak minum air putih, makan makanan bergizi, dan istirahat cukup setelah donor darah.
- Kamu bisa mengalami perdarahan berlebihan atau infeksi di tempat tusukan jarum. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan dan menutup luka dengan plester setelah donor darah.
- Kamu bisa mengalami gangguan menstruasi, seperti siklus yang tidak teratur, volume yang berkurang, atau nyeri yang bertambah. Oleh karena itu, kamu harus mengonsumsi suplemen zat besi atau vitamin untuk mengembalikan kadar hemoglobinmu.
Baca juga: ‘Period Hair’: Fenomena Rambut yang Berubah Saat Menstruasi, Yuk Kenali Lebih Lanjut!
Tips Aman Donor Darah Saat Menstruasi
Jika kamu ingin donor darah saat menstruasi dengan aman, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, yaitu:
- Konsultasikan dengan dokter sebelum donor darah. Dokter akan memeriksa kondisi kesehatanmu secara menyeluruh dan memberikan saran apakah kamu boleh atau tidak donor darah saat menstruasi.
- Pilih waktu yang tepat untuk donor darah. Jika memungkinkan, donor darah saat menstruasimu sudah hampir selesai atau sudah selesai. Hindari donor darah saat menstruasimu sedang banyak atau sedang PMS.
- Perbanyak minum air putih sebelum dan sesudah donor darah. Air putih bisa membantu mengganti cairan yang hilang dari tubuhmu dan mencegah dehidrasi atau hipotensi.
- Makan makanan bergizi sebelum dan sesudah donor darah. Makanan bergizi bisa memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhmu dan mencegah anemia atau lemas. Pilih makanan yang kaya akan zat besi, protein, vitamin, dan mineral, seperti daging merah, telur, sayuran hijau, buah-buahan, atau susu.
- Istirahat cukup setelah donor darah. Istirahat cukup bisa membantu tubuhmu untuk pulih dan memproduksi sel darah baru. Hindari aktivitas fisik yang berat atau stres setelah donor darah.