Apakah Olahraga Benar-Benar Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh?

Rahasiagadis.com - Kamu pasti sering mendengar bahwa olahraga adalah salah satu kunci hidup sehat. 

Pertanyaannya bagaimana olahraga berkontribusi pada sistem kekebalan tubuhmu? Apakah ini memang dapat dibuktikan secara ilmiah?

Nah, kabar baiknya adalah penelitian ilmiah telah menunjukkan korelasi positif antara berolahraga secara teratur dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Untuk penjelasan detailnya, silakan baca terus sampai selesai.

Baca juga: Haruskah Kamu Berhenti dari Pekerjaan yang Membuatmu Tidak Bahagia?

1. Olahraga dan Respons Sistem Kekebalan Tubuh

Sebuah tinjauan ilmiah tahun 2019 dalam Journal of Sport and Health Science menemukan bahwa olahraga dapat meningkatkan respons sistem kekebalan tubuhmu, serta mengurangi risiko penyakit dan peradangan.

Ketika kamu berolahraga, terutama dalam intensitas sedang hingga kuat selama kurang dari satu jam, tubuhmu merespons dengan lebih baik terhadap ancaman penyakit.

Studi ini banyak melibatkan penelitian pada beberapa jenis olahraga, antara lain berjalan kaki, latihan eliptikal, kelas spinning, dan jogging. 

Saat kamu berolahraga, tubuhmu menghasilkan peningkatan sementara dalam jumlah sel kekebalan tubuh yang beredar di dalam tubuh. 

Namun, respons ini hanya bertahan sebentar, kecuali jika kamu menjaga konsistensi dalam berolahraga.

Baca juga: 5 Olahraga untuk Melatih Kekuatan Kaki, Cocok untuk Cewek yang Suka Sepatu Hak Tinggi

2. Kekebalan Tubuh yang Ditingkatkan dengan Olahraga Teratur

Mungkin kamu bertanya-tanya, "Apakah efek peningkatan respons sistem kekebalan tubuh saat berolahraga hanya sementara?"

Ternyata tidak. 

Mengutip dari Health, jika kamu berolahraga selama 45 menit pada hari berikutnya, semua ini akan terjadi lagi. Semua ini akan menumpuk seiring berjalannya waktu.

Penelitian lain menemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga aerobik selama lima hari atau lebih dalam seminggu berhasil mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas (seperti flu biasa) selama 12 minggu sebesar lebih dari 40%.